Berikut ini merupakan hal - hal yang perlu anda ketahui mengenai amputasi pada kaki membusuk ( Ulkus ) pada penderita Diabetes, yakni:
1. Amputasi biasanya menjadi pilihan utama dokter dalam mengatasi kaki yang membusuk pada kaki penyandang Diabetes Melitus. Saat ini, sebagian kasus ulkus dapat diatasi dengan pelebaran dan pemasangan cincin pada pembuluh darah di kaki. Prosesnya mirip dengan pemasangan cincin pada penderita penyakit jantung koroner.
2. Fakta menunjukkan, pada tahun 2008, pasien diabetes di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ) Jakarta, sebanyak 35 % pasien kaki diabetik mesti diamputasi :
-Amputasi mayor ( hingga lutut )
-Amputasi minor ( jari atau telapak kaki saja )
3. Amputasi pada penderita kaki diabetik dilakukan agar supaya bisa mencegah meluasnya infeksi.
4. Secara medik, keputusan mengamputasi kaki pasien penderita diabetes melibatkan tim dokter, dengan berbagai keahlian, untuk melihat persoalan dari berbagai pandangan keilmuan, seprti penyakit dalam, bedah, radiologi, dan mikrobiologi.
5. Ulkus atau luka sulit sembuh pada penderita Diabetes Melitus terjadi oleh karena terjadinya penyempitan pembuluh darah tepi di kaki. Keadaan tersebut membuat jaringan di bagian kaki yang mengalami luka menjadi tidak teraliri darah, lalu kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga akibatnya jaringan kaki menjadi mati.
6. Adapun sirkulasi darah yang buruk pada kaki, mengakibatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi kuman menjadi terganggu. Kadar gula yang tinggi membuat kuman menjadi lebih mudah berkembang biak. Itu semua membuat infeksi menjadi makin mudah menyebar, sehingga akhirnya luka di kaki mesti diamputasi.
7. Pilihan untuk diamputasi atau dipasangi cincin pada pasien penderita Diabetes Melitus, tergantung dari kondisi luka pasien.
8. Konsep sistem pemasangan cincin pada pembuluh darah kaki yang mengalami penyumbatan , sehingga mencegah kaki diamputasi adalah sebagai berikut:
-Bagian pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau sumbatan, mesti dibuka kembali, sehingga darah mengalir lagi di bagian kaki yang luka.
- Prosesnya dengan memasukkan kateter ( selang kecil ) , yang dilengkapi dengan balon pada ujungnya , ke pembuluh darah.
- Ketika sampai di tempat penyempitan, balon dikembangkan sehingga pembuluh darah melebar dan darah menjadi bisa mengalir lagi.
-Setelah proses tersebut, balon dikempiskan dan kateter ditarik.
- Bila pelebaran tidak menghasilkan aliran darah maksimal atau ada potensi terjadi penyempitan kembali, tim dokter akan memasang cincin.
- Jumlah cincin yang dipasang bisa lebih dari 1 buah, tergantung dati banyaknya sumbatan.
-Meskipun telah dipasangi cincin, resiko penyempitan kembali tetap ada, contohnya akibat cincin tertutup oleh darah yang membeku. Oleh sebab itu, pasien akan diberi obat anti pembekuan darah.
saat ini saya ingin berbagi cerita tentang adik saya yang kakinya di amputasi.tindakan medis tersebut oleh RSUD Serui Papua,bukan karena diabetes tapi kecelakaan lalulintas yang menyebabkan patah kaki disertai pembusukan daging otot betis sehingga harus diamputasi hingga bagian pangkal paha(sekitar 10 cm kearah atas dari tumit).
BalasHapuswah seram sekali yah
BalasHapusElever Media Indonesia